VIVAnews - Pemerintah Vietnam menganjurkan penduduk untuk kembali mengkonsumsi barang-barang buatan dalam negeri. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, penduduk Vietnam lebih suka menggunakan barang-barang buatan luar negeri seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara komunis itu.
Hung Tran, seorang pengusaha di Ho Chi Minh - pusat perdagangan dan kota terbesar di Vietnam - mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir Vietnam dibanjiri produk-produk asing. "Kami mengandalkan produk-produk elektronik buatan Jepang. Para pengusaha juga cenderung mengandalkan otomotif buatan Korea selain mobil Jepang dan Eropa. Barang-barang China pun mengalir deras," kata Hung dalam bincang-bincang wartawan VIVAnews, Renne Kawilarang, di Ho Chi Minh, Kamis 8 Oktober 2009.
Pengusaha biro perjalanan itu menyadari bahwa invasi produk-produk asing itu kini tak bisa dihindari. "Ini merupakan konsekuensi dari keterbukaan pasar yang diterapkan pemerintah. Pengusaha seperti kami pun memilih produk yang berkualitas bagus walau bukan buatan dalam negeri," kata Hung.
Logika seperti inilah yang akhirnya mengkhawatirkan pemerintah Vietnam. Maka, sesuai dengan anjuran pemerintah pusat, pemerintah Ho Chi Minh (dulu bernama Saigon), Rabu 7 Oktober 2009, mulai membicarakan pelaksanaan kampanye pemakaian barang-barang produksi dalam negeri.
Bersama dengan sejumlah institusi terkait, pemerintah Ho Chi Minh mulai merancang program untuk meningkatkan konsumsi barang-barang buatan dalam negeri. Kenaikan ditargetkan sebesar 15%-20% pada tahun 2012.
Wakil walikota Ho Chi Minh, Nguyen Thi Hong, kepada harian The Saigon Times mengungkapkan bahwa kampanye yang tengah disusun itu tidak hanya mengajak para konsumen lokal untuk menggunakan barang-barang produksi dalam negeri. Para produsen pun diminta untuk memperbaiki kualitas sekaligus menerapkan harga jual yang kompetitif.
Pusat Promosi Investasi dan Perdagangan Ho Chi Minh, Tu Minh Thien, memperkirakan bahwa penjualan barang-barang lokal di pusat komersil dan pembelanjaan hanya sekitar setengah dari total penjualan. Bahkan, penjualan barang lokal di pasar-pasar tradisional dan toko-toko eceran hanya sekitar 40 persen dari total perdagangan.
Baca Juga :
Menginspirasi Generasi Baru, Fashion Crafty Jakarta Hadirkan Kolaborasi Fashion Photos Project 5
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Suzuki Hadirkan Bengkel Siaga Selama Mudik Lebaran di 66 Titik, Catat Lokasinya
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis dan Fakta Hot Blooded, Jung Woo Hempas Citra Pria Lucu jadi Sosok Tangguh
IntipSeleb
5 jam lalu
Hot Blooded adalah film Korea Selatan yang mengangkat kisah peperangan sengit gangster memperebutkan harta dan wilayah, Jung Woo sebagai pemeran utamanya.
PenyanyiDike Sabrina dan Shinta Arsinta, dua nama yang sudah tidak asing lagi di dunia musik dangdut Indonesia, kembali menghadirkan kolaborasi yang memukau.
Selengkapnya
Isu Terkini