Batu Hajar Aswad

Laksana Tangan Kanan Allah

VIVAnews-- Wujudnya berupa batu hitam kemerah-merehan dengan luas permukaan 30 centimeter. Menempel di rukun Yamami, Ka'bah, batu itu bernama Hajar Aswad. Diyakini, batu ini berasal dari surga. Adalah Nabi Ibrahim as, yang pertama kali meletakkannya di Ka'bah.

Di zaman Nabi Muhammad SAW masih berusia tiga puluh lima tahun, kota Makkah pernah banjir besar yang meluap sampai ke Masjidil Haram. Orang-orang Quraisy khawatir banjir dapat meruntuhkan Ka’bah. Waktu itu, Kabah yang tingginya cuma sembilan meter tak memiliki atap.

Lalu dirobohkanlah Kabah. Adalah Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy yang memulai meruntuhkan Kabah waktu itu. Tentulah batu Hajar Aswad juga dicopot dari tempatnya. Pembangunan Kabah dipimpin arsitek dari bangsa Romawi beranam Baqun.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

Nabi Muhammad ikut dalam proses pembangunan ini. Beliaulah yang meletakkan batu Hajar Aswad ke tempatnya. Kini Kabah tingginya lima belas meter. Hajar Aswad diletakkan 1,5 meter dari atas lantai.

Dahulu kala batu ini bersinar terang hingga menerangi seluruh jazirah arab. Kemudian meredup. Tetapi hingga kini masih memancarkan aroma wangi yang unik, jemaah haji disunatkan mencium, menyapu atau mengangkat tangan padanya ketika memulai thawaf.

Dilingkari bingkai perak putih, hajar Aswad memiliki sejumlah keistimewaan. Di antaranya, disunatkan mencium Hajar Aswad. Artinya tak ada kewajiban bagi ummat Islam untuk menciumnya. Bahkan sekedar mengangkat tangan ke arahnya ketika memulai thawaf saja sudah diibaratkan bersalaman dengan Allah. Sering juga disebut, Hajar Aswad ini laksana tangan kanan Allah di muka bumi. Dari sudut Hajar Aswad inilah disyariatkan memulai thawaf.

Selain batu Hajar Aswad, ada multazam yaitu sebuah tempat yang letaknya diantara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Disebut Multazam karena orang-orang yang berada di tempat itu berdo’a memohon kepada Allah dan memastikan bahwa Allah mengabulkan do’anya.

Kemudian ada Kiswah yang berupa kain hitam pembalut Ka'bah. Menurut riwayat, Kiswah ini ada sejak zaman nabi Ismail, kemudian diikuti secara turun temurun oleh kaum Quraisy yang menjadi penjaga Ka'bah dan dilanjutkan sampai sekarang.

Terbuat dari bahan sutera, kiswah disulam dengan berbagai kaligrafi ayat-ayat Al-Quran berwarna emas. Adapun Kiswah khusus untuk Ka'bah dinamakan dengan A-Barqa. Setiap tahun, Kiswah ini diganti oleh Kerajaan Arab Saudi dengan upacara khusus sebelum wukuf.

Selanjutnya Shofa Marwah, yaitu sebuah bukit yang pada saat ini berada di dalam Masjidil Haram yang dijadikan tempat untuk memulai Sa’i dan termasuk tempat  mustajab. | nurlis.meuko@vivanews.com | www.depag.go.id | berbagai sumber

Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024