Smartphone Vivo, Si Putih Menggoda di Indocomtech

Ilustrasi ponsel pintar
Sumber :
  • VIVAnews/Siti Sarifah Aliah
VIVAnews -
Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Nama smartphone Vivo memang belum terlalu dikenal di pasar Indonesia. Namanya mirip dengan portal berita besar, Viva. Tapi yakinlah, tidak ada hubungan Vivo dengan kami.

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Vivo adalah merek smartphone yang baru hadir di Indonesia. Entah mengapa, mereka tidak terlalu giat mempublikasikan produksinya. Padahal saat
5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United
VIVAnews menemukan booth Vivo di Indocomtech, ternyata produknya cukup mencengangkan.


Hampir semua produk buatan mereka, setidaknya yang ditampilkan di booth ini, memiliki warna yang senada. Putih. Warna itu sangat identik dengan kesan yang elegan dan tidak murahan. Dan ternyata, memang benar. Harga smartphone Vivo memang tidak seperti ponsel lokal yang murah.


"Harga smartphone Vivo
nggak
ada yang di bawah satu juta. Paling murah harga Rp1,6 juta. Itu pun spesifikasinya yang paling
low
," kata salah seorang SPG Vivo menjelaskan, Jumat 31 Oktober 2014.


Benar juga apa yang dikatakan SPG itu. Seri termurah adalah Vivo Y15 yang dibandrol sekitar Rp1,6 jutaan. Layarnya berukuran 4,5 inci dengan ukuran bodi agak tebal. RAM nya pun hanya 512 MB.


Berbeda dengan Y22 yang memiliki RAM sekitar 1GB, dibekali Android Jelly Bean, serta kamera resolusi sampai 13 megabyte untuk kamera utama. Smartphone ini dibandrol Rp2,4 juta.


Untuk Vivo Xshot, yang didedikasikan bagi para 'jepret mania', kamera utamanya dilengkapi resolusi hingga 24 megapiksel. Namun harganya cukup mahal, di atas Rp6 jutaan. Malah, Vivo X3S yang lebih tipis, mirip dengan Sony C3, dibandrol sekitar Rp6 jutaan.


Yang menarik, selain warna putih pada rata-rata smartphone Vivo, bentuknya tipis dan memiliki antarmuka pengguna yang cukup mantap, seiring dengan display layar yang cukup jernih.


Meski semua sistem operasinya menggunakam Jelly Bean, Vivo juga mendampinginya dengan sistem operasi buatan sendiri, bernama FunTouch OS. Yang utama, sistem operasi ini sangat mengandalkan teknologi
gesture
tangan.


"Bisa dioperasikan hanya dengan menggerakkan tangan atau menggoyang ponsel. Misalnya, untuk menjawab panggilan, tak perlu lagi menekan tombol tapi arahkan saja ponsel ke kuping maka panggilan langsung terjawab otomatis," kata SPG.


Meski banyak yang menyebut jika Vivo buatan pabrikan Tiongkok, mereka menolak untuk disebut demikian. Mereka mengklaim jika merek Vivo berasal dari Hong Kong dan bukan bagian dari ponsel lokal Tiongkok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya