Pendapatan Indovision Naik 9 Persen

Gedung MNC Tower
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Riuhnya persaingan industri televisi berbayar (pay TV), membuat PT MNC Sky Vision Tbk hanya sanggup mencatatkan 9 persen total pendapatan pada sembilan bulan pertama (9M 2014). Total pendapatan perseroan hingga akhir September 2014 hanya Rp2.436 miliar dari Rp2.230 miliar (9M-2013).

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Pada kuartal III-2014, perseroan hanya mencatatkan pendapatan sebesar Rp859 miliar. Angka itu meningkat 10 persen dibanding kuartal III pada tahun sebelumnya sebesar Rp779 miliar.

"Laju pertumbuhan kuartal III mengalami perlambatan karena kompetitor begitu agresif menawarkan produk TV-berbayar," ujar Direktur Utama MNC Sky Vision, Rudy Tanoesudibjo dalam keterangannya, Jumat, 31 Oktober 2014.

Sementara itu, earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) pada 9M-2014 tidak mengalami perubahan dibanding periode yang sama sebelumnya. Yakni, sebesar Rp919 miliar, dengan EBITDA margin sebesar 38 persen. 

Dari sisi pelanggan, pemilik merek Indovision itu hanya mencatatkan pertumbuhan 18 persen dari 2,15 juta menjadi 2,53 juta pelanggan (hingga September 2014). Pada kuartal III-2014 rata-rata pertambahan pelanggan per bulan hanya 10 ribu. Sementara, rata-rata churn rate dan ARPU (average reenue per unit) tercatat 1,26 persen dan Rp101.314.

Namun, perseroan berhasil mengurangi kerugian bersih di periode 9M-2014. Yakni, dari Rp223 miliar pada 9M-2013 menjadi Rp28 miliar di 9M-2014.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

Baca juga:

Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021