Indonesia Jadi Produsen Motor Terbesar di ASEAN

Antrian BBM di SPBU Menjelang Kenaikan Harga
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Industri sepeda motor kini menjadi penggerak sektor perekonomian di Indonesia. Pesatnya perkembangan industri sepeda motor dalam negeri berdampak langsung pada peningkatan devisa negara.

Menko Polhukam Sebut 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online

"Industri sepeda motor berkontribusi kepada pendapatan negara melalui pajakĀ  yang nilainya mencapai Rp90 triliun, dan itu belum termasuk pajak lainnya," ujar Gunadi Sidhuwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, di sela-sela sambutannya dalam pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMoS) 2014 di Jakarta Convention Center pada 30 Oktober 2014.

Beliau menuturkan bahwa industri ini juga berdampak pada penyediaan lapangan kerja, dimana sekitar 2 juta penduduk Indonesia bergantung langsung pada industri perakitan dan penunjang.

Penampakan Chandrika Chika Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Udah Pakai Baju Oren

Yang cukup membanggakan, kini produksi sepeda motor di Indonesia mencapai 8 juta unit. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu raksasa untuk pasar sepeda motor di dunia dan berada di peringkat ketiga setelah RRT dengan 20 juta unit dan India dengan 11 juta unit per tahun pada periode 2014. Sedangkan Untuk skala ASEAN, saat ini Indonesia ada di posisi nomor satu.

Multiplier effect

Chandrika Chika Pernah Terlibat Urusan dengan Polisi Sebelum Jadi Tersangka Narkoba, Kasus Apa?

"Industri kendaraan bermotor memiliki multiplier effect yang cukup luas. Disamping menciptakan aktifitas ekonomi pada kegiatan perakitan dan manufaktur, juga kepada sektor distribusi dan aktifitas pelayanan purnajualnya," ujar Ferry Yahya MSi, Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Pemasaran dan Peningkatan ProduksiĀ  Dalam Negeri, yang turut hadir dalam pembukaan acara.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menuturkan bahwa dampak lain dari industri sepeda motor adalah peningkatan pertumbuhan industri
penunjang seperti produk helm, jaket, boks, dan aksesoris lainnya.

Beliau mengharapkan agar nantinya kegiatan industri di dalam negeri akan makin berkembang, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap komponen impor untuk menghemat devisa negara. (ita)

Laporan: Ferry Simanungkalit/Jakarta

Baca juga:





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya