Ditemukan Banyak Hewan Kurban yang Dehidrasi di Semarang

Jelang Idul Adha Harga Sapi Naik
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif
- Kemarau panjang tahun ini berdampak juga pada hewan kurban di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Ditemukan banyak sapi dan kambing yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan rentan terserang penyakit.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Menurut pemeriksaan yang dilakukan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang pada Jumat, 3 Oktober 2014, hewan-hewan kurban yang mengalami dehidrasi tersebar di sejumlah penampungan dan pedagang hewan di kabupaten itu.
Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan


Ciri-ciri hewan yang mengalami dehidrasi, di antaranya, bibir kering, mata kurang bersinar, dan lemas.


Hewan dengan ciri-ciri seperti itu, harus cepat diberi cairan atau minum secukupnya agar tidak mudah terserang penyakit. Penyakit yang biasa menyerang kambing dan sapi yang mengalami dehidrasi adalah demam. Jika sudah seperti itu, sapi dan kambing tidak boleh disembelih.


Menurut Slamet mujiono, pedagang sapi, musim kemarau sangat merugikan. Sebab, selain sapi-sapi mengalami dehidrasi, juga tidak bisa memandikan sapi. Itu menyebabkan sapi menjadi kotor saat dijual sehingga memengaruhi harga.


Harga kambing di Kabupaten Semarang saat ini berkisar Rp2,5 juta sampai Rp4 juta. Sedangkan harga sapi berkisar Rp15 juta sampai Rp20 juta. Sapi jenis simental dan limusin berkisar Rp100 juta sampai Rp200 juta.


Aditya Bayu/Kabupaten Semarang
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya