Warga Bantul Tetap Konsumsi Sapi Kurban Pemakan Sampah

SPG Cantik Hiasi Lapak Hewan Kurban di Depok
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVAnews
5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar
- Peringatan pemerintah agar tidak mengonsumsi dagi sapi yang memakan sampah tak sepenuhnya diindahkan masyarakat.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Warga di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaporkan masih menggunakan sapi yang sehari-hari memakan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Piyungan. Menurut warga, sapi-sapi tersebut harganya relatif lebih murah dan gemuk.
Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika


Menurut Darwanto, Ketua RT di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, ada warga di dua RT di sekitar TPA yang menggunakan sapi pemakan sampah sebagai hewan kurban. Ia membenarkan bahwa warga beralasan sapi-sapi tersebut lebih murah dan gemuk.


"Misalnya, dengan harga Rp15 juta, sudah memperoleh sapi besar dan gemuk dari TPA Piyungan. Kalau beli di luar, lebih kurus, selisih dagingnya cukup banyak," katanya di Bantul, Senin 29 September 2014.


Darwanto mengatakan, tak menyoal bahaya daging sapi pemakan sampah yang bisa menimbulkan penyakit bila dikonsumsi terus-menerus. Sebab, pengalaman tahun lalu, sapi dari TPA Piyungan yang disembelih warga sempat mendapat pemeriksaan dari petugas dengan hasil positif.


"Dagingnya bagus, jeroannya juga bagus. Malahan sapi, dari luar yang banyak ada kasus cacing hati," tambahnya.


Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Witanta, mengatakan bahwa pantauan hewan kurban yang dilakukan petugas di beberapa titik tidak mendapati adanya temuan penyakit membahayakan. Menurutnya, kondisi hewan kurban yang diperjualbelikan di Kabupaten Bantul relatif aman.


Sebelumnya, Witanta sempat mengimbau agar masyarakat mewaspadai peredaran hewan kurban, khususnya sapi yang berasal dari TPA Piyungan. Sebab, sapi-sapi tersebut mengonsumsi sampah dan diduga tercemar zat logam seperti plastik yang dapat mengancam kesehatan manusia.


"Seharusnya, sapi tersebut dikarantina dengan pemberian pakan rumput selama tiga bulan sebelum dikonsumsi," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya