Anggaran Pengadaan Air Bersih Kabupaten Bantul Hanya Rp30 Juta

Warga yang mengantri mengambil air bersih
Sumber :
  • Dyah Ayu Pitaloka

VIVAnews - Ribuan warga di daerah pegunungan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kesulitan air bersih. Warga hanya menggantungkan bantuan air dari pemerintah maupun para donatur.

Krisis air bersih akan bertambah jika pada Oktober mendatang belum juga turun hujan. Anggaran pengadaan air bersih yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Bantul hanya Rp30 juta.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, mengatakan bahwa meski anggaran tidak besar, Pemerintah Kabupaten tetap optimistis mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih.

"Anggaran Rp30 juta tersebut sudah dilakukan secara cermat sehingga masih mencukupi untuk droping (bantuan) air bersih," kata Dwi di Bantul, Jumat, 19 September 2014.

Menurut Dwi, apabila krisis air tahun ini meleset dari perhitungan awal, yakni lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya, masih ada ketersediaan anggaran untuk menyokong keterbatasan anggaran. Pemerintah Kabupaten memiliki pos anggaran tak tersangka yang bisa digunakan dalam kondisi darurat, khususnya mengatasi bencana alam.

Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui pasti nilai keseluruhan anggaran tak tersangka yang sewaktu-waktu dibutuhkan untuk keperluan darurat bisa langsung dicairkan dari kas daerah.

Dwi mengatakan, hingga pertengahan September 2014, BPBD sudah melakukan 105 kali bantuan air bersih untuk menjawab kebutuhan warga di wilayah krisis air. Bantuan tidak hanya mengandalkan APBD melainkan juga dari berbagai sumber seperti ormas Tagana, instansi pemerintah dan pihak swasta.

Status belum siaga

Secara umum, Dwi menambahkan, pemetaan kawasan kekeringan tahun ini tidak berbeda jauh dari prediksi dan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Ada sebagian wilayah di enam kecamatan di Bantul yang mengalami dampak kesulitan air bersih, di antaranya Piyungan, Dlingo, Imogiri, dan Pleret. Selain itu, sebagian Kecamatan Pandak dan Pundong.

Kondisi di sebagian dari enam kecamatan Bantul, katanya, masih bisa tertangani. "Statusnya belum kami nyatakan siaga. Kalau sudah siaga, baru pos anggaran tak tersangka dimanfaatkan,” kata dia.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Bantul, Dwi Kristianto, mengatakan bahwa masalah kemarau menyebabkan kekeringan di beberapa lokasi tidak boleh dianggap permasalahan enteng. Ia meminta SKPD terkait terus memantau intensif kawasan krisis air.

Pejabat RI Terkaya Versi LHKPN Koleksi Mobil Mewahnya Bikin Ngiler, Rolls-Royce hingga Bentley

Dwi juga meminta ada koordinasi dengan kepala desa dan dukuh secara cepat untuk mengetahui ketersediaan air bersih di masyarakat.

"Kami berharap pelayanan air ini jangan sampai tersendat-sendat. Begitu ada pengajuan, harus segera disikapi dengan cepat mengingat air menjadi kebutuhan yang cukup vital," kata Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo. (art)

VIVA Militer: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh

Detik-detik Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anak dan Cucu Pentolan Hamas Ismail Haniyeh

Tiga putra dan empat cucu dari pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dikabarkan tewas dibunuh dalam serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsi di barat Gaza

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024