Agen Intelijen Jerman Disebut Sadap Telepon Menlu AS

Menlu AS John Kerry berbicara kepada para wartawan di Washington DC
Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron
VIVAnews - Majalah Jerman, Der Spiegel, pada Jumat lalu menurunkan pemberitaan yang mengejutkan. Berita itu berisi aksi penyadapan yang dilakukan oleh agen intelijen asing Jerman, BND, terhadap pembicaraan telepon Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry dan pendahulu Kerry, Hillary Clinton. 
Ketua DPRD Jambi Hadiri Akad Nikah Pernikahan Putri Sulung Gubernur Al Haris

Harian Inggris, The Guardian, edisi Sabtu, 16 Agustus 2014 melansir aksi penyadapan telepon satelit Kerry terjadi pada 2013. Sementara itu, dalam telepon Clinton, diketahui istri mantan Presiden AS itu, sedang berkomunikasi dengan mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan. 
Langkah Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Dinilai Bisa Jaga Kesejukan Demokrasi

Namun, menurut laporan Der Spiegel, ketiga pejabat itu, bukanlah target dari aksi mata-mata BND. Khusus dalam kasus penyadapan Clinton, frekuensi telepon yang digunakannya sama seperti seorang tersangka tindak teror yang sedang mereka pantau. 
OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

Juru bicara Kedutaan Besar AS di Berlin dan Departemen Luar Negeri di Washington menolak untuk memberi komentar terhadap laporan pemberitaan itu. Sementara itu, juru bicara BND mengatakan kepada kantor berita Reuters Jerman, mereka tidak menyadap pembicaraan telepon negara sekutu. Artinya, AS pun tidak termasuk dalam target mereka. 

"Apabila ada yang terekam secara tidak sengaja, maka akan segera dihapus," ujar juru bicara BND. 

Sementara itu, harian berbahasa Jerman, The Bild, mengutip pernyataaan seorang agen rahasia AS, yang menyebut tidak mungkin pembicaraan Menlu AS bisa disadap. Sebab, ujar agen itu, sama seperti Presiden AS, komunikasi Menlu dienkripsi. 

Artinya, kemampuan agen BND harus begitu hebat untuk dapat bisa membuka enkripsi tersebut. Sepertinya, pernyataan Clinton disadap melalui jalur komunikasi telepon yang tidak aman. 

Selain aksi penyadapan itu, Der Spiegel turut memaparkan sebuah dokumen rahasia yang dibuat pada 2009. Di dalamnya tertulis salah seorang anggota organisasi NATO, Turki, yang menjadi target penyadapan agen BND. 

Apabila pemberitaan ini benar, maka akan menjadi bumerang dan memalukan untuk Pemerintah Jerman. Sebab, beberapa bulan lalu, Jerman mengeluhkan aktivitas mata-mata AS di Jerman. 

Pada tahun lalu, media Jerman menurunkan pemberitaan yang mengambil sumber dokumen milik mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, yang menyebut NSA telah menyadap ponsel Kanselir Angela Merkel. Konflik itu kembali hidup, ketika pada bulan Juli lalu, penuntut federal Jerman, menahan seorang anggota BND berusia 31 tahun yang dicurigai turut bekerja bagi badan intelijen AS. 

Bukan kali ini pembicaraan Kerry di telepon disadap. Pada awal bulan ini, Der Spiegel juga melaporkan ponsel Kerry disadap oleh agen intelijen Israel di saat dia bernegosiasi agar tercipta perdamaian di Timur Tengah. Penyadapan itu terjadi pada tahun lalu. 

Pemerintah Israel lalu menggunakan informasi yang berhasil diperoleh melalui sadapan itu dalam proses negosiasi agar mencapai kata sepakat. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya