Bumi Lepas 19% Saham di KPC ke CIC

Presiden Direktur BUMI, Saptari Hoedaja.
Sumber :
  • ANTARA/ Andika Wahyu
VIVAnews
CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi
- PT Bumi Resources Tbk melepas 19 persen kepemilikan sahamnya di PT Kaltim Prima Coal (KPC) senilai US$950 juta kepada China Investment Corporation (CIC). Upaya itu sebagai bagian perjanjian penyelesaian utang yang diumumkan pada 9 Oktober 2013.

Tim Saber Pungli Depok Beraksi, Amankan 4 Orang dari Terminal Depok

Direktur Utama Bumi Resources, Ari S Hudaya, pada keterangan tertulis Kamis 3 Juli 2014, mengatakan, jumlah kewajiban kepada CIC mencapai US$1,98 miliar. Terdiri atas pokok utang, bunga yang ditangguhkan, dan penalti atas pelunasan dipercepat.
Bobby Nasution akan Jalin Komunikasi dengan NasDem dan PKB untuk Pilgub Sumut


"Dengan dialihkannya saham KPC ini, jumlah kewajiban kepada CIC mampu dikurangi menjadi US$1,03 miliar," kata Ari.


Sementara itu, sebanyak 42 persen kepemilikan saham Bumi di PT Bumi Resources Minerals Tbk senilai US$257 juta dan saham Bumi sebesar US$150 juta diharapkan akan dialihkan ke CIC pada September 2014. Upaya itu akan dilakukan setelah pelaksanaan
rights issue
Bumi yang telah disetujui pada 30 Juni 2014.


Melalui aksi korporasi itu, menurut Ari, sisa utang selanjutnya akan berkurang menjadi US$632 juta, dengan tingkat suku bunga Libor +6,7 persen per tahun. Tidak ada kewajiban untuk membayar bunga atau pokok utang dalam kurun waktu 12 bulan pertama, dan utang pokok wajib dibayar per enam bulan selama 2 tahun ke depan.


Sementara itu, bunga pinjaman dibayar per bulan dimulai dari bulan ketigabelas dan seterusnya. "Ini merupakan langkah awal yang besar bagi perseroan dalam memperbaiki struktur keuangan dan menjadi bukti komitmen perusahaan untuk mengurangi utang," ujarnya.


Dia menambahkan, Bumi menyambut CIC sebagai mitra utama perseroan dan ke depan bersama-sama mengembangkan aset perusahaan dengan kekuatan yang terus meningkat. Secara fundamental, perseroan telah memiliki kekuatan dan mampu meningkatkan kapasitas tahunan batu bara melebihi 90 juta ton dan melakukan efisiensi operasi serta biaya secara signifikan.


"Kami percaya, struktur permodalan yang baru disertai pemulihan harga batu bara akan mampu membuat perseroan memperoleh kembali kekuatan, sehingga menghasilkan keuntungan," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya