Ahok: Sistem Pelayanan Publik di Jakarta Harus Seperti Bank

ilustrasi KTP
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Noveradika

VIVAnews - Setiap kantor kecamatan di Jakarta harus bisa melayani semua urusan warga di satu loket. Hal ini dimaksudkan agar warga bisa dilayani dengan lebih efisien, dan tidak perlu mendatangi banyak tempat untuk mengurus dokumen administrasi kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga, Kartu Pencari Kerja, maupun dokumen lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, hari ini, Selasa, 10 Juni 2014 saat melakukan blusukan ke kantor Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

"Ini semua loket harus bisa layani semua urusan. Kami ingin masyarakat kalau mau mengurus apapun harus datangnya cukup ke kantor camat. Prinsipnya jangan bikin orang banyak jalan," ucapnya kepada Camat Tebet Mahludin yang mendampinginya pada blusukan Basuki yang ke-2 ini.

Ahok, sapaan akrab Basuki, melakukan blusukan ini sambil menghadiri acara kunjungan kerja Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi ke Puskesmas Tebet yang dijadwalkan siang ini.

Di kantor Kecamatan Tebet ini, Ahok mengecek kualitas pelayanan yang ada di kecamatan tersebut. Sedikitnya ia mengecek enam loket pelayanan seperti loket Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD), Pengawas Bangunan (P2B), Tata Ruang, Pelayanan Umum Kecamatan, Pendudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), serta Tenaga Kerja (Naker).

Menurut Ahok, walaupun secara umum pelayanan di kantor Kecamatan Tebet sudah baik, ia tetap meminta dilakukan peningkatan kualitas pelayanan. Ia menuntut agar pelayanan di kantor Kecamatan Tebet dan seluruh kantor kecamatan lainnya di Jakarta bisa setara dengan kualitas pelayanan di bank.

"Ini sudah bagus, fisik juga oke, tapi sistemnya perlu ditingkatkan. Kita mesti satu langkah lebih maju lagi. Bikin sistem kayak di bank. Enam orang di loket ini harus bisa urusi semua, ada supervisornya. Kalau ada orang minta apa, bilang 'iya' dulu saja. Biar kita yang pusing, jangan warga yang pusing," ucapnya.

Ia pun menginstruksikan kepada Camat Tebet untuk bisa selalu mengetahui semua hal yang diurus warganya. Ia tidak ingin mendengar ada lagi warga yang tak terlayani karena camat sedang tidak berada di tempat atau karena camat merasa itu bukan urusannya.

"Camat harus menjadi GM (General Manager) yang super tahu semua. Mengurusi proyek dan warga. Jangan sampai masyarakat bingung, pas mau ketemu camat, dibilangnya kosong, lagi rapat. Jangan juga bilang tidak mau bantu kerjakan. Selama ini kan selalu bilang, 'ini bukan urusan saya, itu bukan wilayah saya'," ucapnya.

Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor, yang juga mendampingi Ahok dalam blusukan ini mengaku bahwa institusinya telah meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh kantor kecamatan di wilayahnya dengan menerapkan standar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) seperti yang diinstruksikan oleh Pemerintah DKI.

Eks Ajudan SYL Ungkap Firli Minta Uang Rp50 Miliar, Apa Kabar Berkas Kasus Pemerasan di Polri?

Namun guna memenuhi permintaan Ahok agar setiap petugas loket bisa melayani semua hal, ia mengatakan bahwa masih perlu dilakukan pelatihan lagi kepada para personelnya.

"Pak Wagub ingin satu petugas bisa melayani semuanya, tapi ya harus dilakukan penyesuaian lagi. Menyangkut masalah petugas agar di-training lagi," kata Syamsuddin. (adi)

Wanita yang dikatakan sebagai kekasih rahasia Kim Jong Un, Hyon Song Wol

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Pemimpin diktator Kim Jong Un diisukan memiliki 'kekasih rahasia', yang mana adalah seorang penyanyi. Sosok tersebut adalah seorang bintang pop.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024