Video Porno Anak SMP Tak Boleh Dianggap Enteng

Video mesum menyebar melalui HP. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Diki Hidayat

VIVAnews - Komisi Kepolisian Nasional meminta Kepolisian mengusut tuntas kasus video adegan porno yang melibatkan pelajar Sekolah Menengah Pertama di Jakarta. Hal itu disampaikan Komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurrahman kepada VIVAnews, Rabu 23 Oktober 2013.

"Kompolnas berharap polisi menuntaskan kasus ini. Sudah ada Undang-undang, baik KUHP, UU Pornografi, maupun UU Perlindungan Anak," kata Hamidah.

‎Ia mengatakan, kasus asusila yang melibatkan anak di bawah umur belakangan ini kerap terjadi. Peristiwa memalukan itu sudah mencoreng dunia pendidikan dan merusak moral generasi muda.

"Pihak Sekolah dan Polisi jangan menganggap enteng kasus video seks di kelas ini. Dampak itu yang harus jadi pertimbangan Polisi," katanya.

Menurut Hamidah, dalam kasus-kasus asusila yang melibatkan anak di bawah umur sebelumnya lepas tanggung jawab. "Biasanya pihak sekolah mau cari aman saja, asal anak-anak tersebut sudah keluar dari sekolah maka dianggap selesai, padahal tidak," ujarnya.

Indonesia, Singapore Discuss Labor Cooperation

Seperti diketahui Jakarta dikejutkan oleh laporan orangtua ke polisi tentang seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri di Jakarta Pusat yang mengaku menjadi korban perkosaan oleh teman sekolahnya sendiri. Insiden itu terjadi pada 13 September 2013. Adegan  hubungan intim tersebut direkam dengan menggunakan kamera ponsel.

Namun polisi memastikan video porno yang diperankan oleh pelajar SMPN di Jakarta Pusat itu dibuat tanpa paksaan. Penyidik pun menyimpulkan tidak ada unsur pelecehan seksual dalam video mesum berdurasi sekitar lima menit itu.

Keyakinan polisi itu diperoleh berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi yang meliputi kepala sekolah, Guru Bimbingan Penyuluhan, wali kelas, penjaga sekolah, dan murid yang merekam dan menonton persetubuhan antara AE (16) dan FP (15).  "Ternyata itu bukan pelecehan seksual yang disertai ancaman. Namun suka sama suka," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa, 22 Oktober 2013.

Berdasarkan pemeriksaan, terungkap bahwa video seks ini sudah tiga kali dibuat oleh pemeran dan kelompok yang sama, yaitu pada 23 September, 25 September dan 9 Oktober 2013. (umi)

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.

Layani Pemudik, Kemenhub Minta KAI dan KCIC Tambah Armada KA Feeder Whoosh

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal mengakui kurangnya armada KA Feeder yang beroperasi merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh KA Cepat Whoosh

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024