Tradisi Papajar di Penghujung Sya'ban

Meskipun sederhana mereka sangat menikmati suasana papajar.
Sumber :
  • U-Report

VIVAnews - Hampir tidak pernah terlewatkan begitu saja oleh sebagian orang Cianjur, sebuah tradisi di penghujung bulan Sya'ban yang entah kapan berawal tapi kebiasaan ini terasa begitu marak sejak sekitar tahun 80-an. Sebuah kebiasaan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia

Tradisi itu dikenal dengan sebutan papajar. Konon papajar ini singkatan dari Mapag Fajar. Mapag, dalam bahasa Sunda berarti menyambut atau menyongsong, sedangkan fajar berarti awal Ramadan, waktu dimulainya puasa.

Masyarakat muslim Cianjur seminggu atau beberapa hari sebelum datangnya bulan Ramadan sudah menyiapkan segala keperluan untuk piknik bersama keluarga, tetangga, teman sekolah, atau rekan kerja. Mereka pergi ke tempat wisata yang tidak begitu jauh, tempat yang bisa secara bebas makan-makan di tempat terbuka. Daerah sekitar Bendungan Cirata, seperti Jangari atau Calincing sering menjadi tujuan mereka. Kalau ke luar Cianjur biasanya yang dituju adalah Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur dan juga Pelabuhan Ratu.

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Mereka membawa berbagai makanan dan lauk pauk yang beragam, kemudian mereka saling berbagi untuk menikmatinya. Dan biasanya makanan yang mereka nikmati bukan makanan yang mahal-mahal. Kadang mereka melakukannya di rumah dengan keluarga atau tetangga.

Kegiatan ini bukan hanya sekedar untuk menikmati makanan pada siang hari dengan sepuasnya, tapi acara ini juga menjadi ajang untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan atas kekhilafan yang pernah dilakukan, agar pada waktu puasa tidak terbebani dengan rasa bersalah kepada orang lain.

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

Tak jarang acara ini disertai dengan taushiyah dan berdoa bersama. Papajar ini konon berasal dari apa yang dilakukan para ulama Cianjur dulu. Para ulama dari berbagai pelosok Cianjur pada akhir bulan Sya’ban datang ke Masjid Agung atau lebih dikenal dengan sebutan Kaum untuk mengetahui kapan puasa Ramadan dimulai.

Setelah diumumkan kapan puasa dimulai, para ulama itu menginformasikannya kepada umat di daerahnya masing-masing. Kaum muslimin tidak berani berpuasa kalau belum ada pengumuman resmi dari Kaum, walau pada waktu itu untuk memperoleh informasi tentang awal puasa tidak semudah sekarang.

Nikita Mirzani

Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani

Di mata Nikita Mirzani, Rizky Irmansyah adalah sosok laki-laki berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024