PM Turki dan Pemrotes Sepakati Perjanjian Sementara

unjuk rasa anti pemerintah di turki
Sumber :
  • REUTERS/Murad Sezer
VIVAnews
Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Keluarga Ungkap Hal Ini
- Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, kembali mengadakan pertemuan dengan perwakilan pengunjuk rasa, kelompok solidaritas Taksim, di rumahnya di ibukota Ankara. Dari hasil pertemuan itu mereka menyepakati perjanjian sementara yang diyakini dapat mengakhiri unjuk rasa besar-besaran di Turki.

Bea Cukai Kalbagsel Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai 7 Miliar Rupiah

Menurut harian
Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk
New York Times , pertemuan itu diadakaan pada Kamis malam dan baru berakhir pada Jumat dini hari waktu setempat. Tepat pukul tiga dini hari waktu setempat, pemimpin kelompok Solidaritas Taksim, Tayfun Kahraman, mengungkap pertemuan kemarin berbuah positif.


Kedua pihak sepakat, pemerintahan Erdogan tidak akan melakukan renovasi di Taman Gezi dekat Plasa Taksim sampai pengadilan memutuskan kasus tersebut. Apabila pengadilan menyetujui langkah pemerintah melakukan renovasi, maka para demonstran bersedia melakukan referendum.


Dalam kesempatan itu, Kahraman, menegaskan para demonstran yang telah menduduki taman selama berminggu-minggu itu lebih memilih jalan referendum.


"Besok, kami akan membahas masalah ini dengan semua orang yang ada di Taman Gezi dan mendengarkan apa keinginan mereka," ujar anggota kelompok Solidaritas Taksim, Sami Yilmazturk.


Menurut Yilmazturk, ini merupakan kali pertama pemerintah merespon permintaan para demonstran secara positif. "Kami tidak dalam posisi memaksakan apa pun kepada para pengunjuk rasa, namun kami telah mencapai sebuah tujuan di sini," imbuh Yilmazturk.


Habis Kesabaran


Namun langkah yang diambil Erdogan ini dinilai oleh banyak pihak sebagai jalan terakhir yang ditempuh untuk mencari solusi mengakhiri protes terhadap pemerintah. Sebelumnya dalam sebuah pertemuan dengan partai tempatnya bernaung, AKP, pada Kamis pagi kemarin, Erdogan sempat memperingatkan kepada para demonstran bahwa kesabaran dirinya sudah hampir mencapai batas.


"Kesabaraan kami sudah mencapai titik akhir. Saya memperingatkan untuk kali terakhir. Saya minta kepada para orang tua, tolong jemput anak-anak Anda kembali ke tangan Anda dan membawa mereka pulang," seru Erdogan.


Erdogan menambahkan bahwa taman itu bukan milik sekelompok massa, melainkan seluruh rakyat Turki. Sementara Wakil PM Turki, Huseyin Celik, setelah pertemuan pada Kamis malam kemarin mengatakan bahwa referendum publik akan segera dilaksanakan dalam waktu mendatang di Taman Gezi.


"Taman ini seharusnya tidak menjadi tempat di mana warga bisa tinggal selama 24 jam sehari. Kami akan meminta opini mereka yang ada di Istanbul," ujar Celik.


Masih menurut Celik, bagi mereka yang tidak ingin ikut proses referendum sebaiknya tidak ikut-ikutan berbicara soal demokrasi. Sementara terkait penanganan para demonstran dengan cara berlebihan oleh polisi, Celik mengatakan tindakan tersebut akan diselidiki.


Sejauh ini lima orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka akibat unjuk rasa yang dimulai di Taman Gezi pada 31 Mei lalu. Kemudian demonstrasi tersebut meluas hingga ke Plasa Taksim sehari kemudian. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya