Pertamina Batal Akuisisi Perusahaan Migas Venezuela

KPK minta bantuan Pertamina selidiki kasus Petral
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam
Perusahaan energi plat merah, Pertamina, gagal mengakusisi 32 persen saham Petrodelta, S.A, Venezuela, milik Harvest Natural Resources.
Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

Dilansir
Polisi Sebut Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari Kerja Open BO
WMCTV , gagalnya Pertamina mengakusisi cicit perusahaan milik BUMN pemerintah Venezuela, Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), ini disebabkan pemerintah Indonesia, sebagai pemegang saham Pertamina, tidak setuju dan menghentikan proses penyelesaian transaksi.


"Kami kecewa penjualan saham kami di Petrodelta kepada Pertamina tidak disetujui pemerintah Indonesia," kata Presiden dan CEO Harvest, James A. Edmiston, Kamis 21 Februari 2013. Transaksi tersebut bernilai US$725 juta.


Saat dikonfirmasi, Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Ali Mundakir mengakui kabar tersebut. "Transaksi batal, tapi kami belum bisa menjelaskan secara detil," katanya dalam pesan singkat kepada
VIVAnews.


Petrodelta adalah operator dan pemegang hak konsesi dari pemerintah Venezuela hingga 2027 untuk mengeksplorasi, mengembangkan, memproduksikan, dan mengelola blok migas yang terdiri atas lapangan Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, dan Temblador, dengan keseluruhan cakupan wilayah seluas 1.000 kilometer persegi.


Berdasarkan sertifikasi dari Ryder Scott pada 2012, sesuai dengan pedoman dari US Securities and Exchange Commission, lapangan Petrodelta mengandung cadangan terbukti dan mungkin (proven and probable) total sekitar 486 juta barel ekuivalen minyak bumi (mmboe).


Kandungan cadangan hidrokarbon tersebut lebih besar dibandingkan dengan cadangan Blok Cepu, yang merupakan penemuan terbesar di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya