Kemenhub Kritik Sistem Transportasi Umum Jakarta

Pengendara Mobil Terrjebak macet Saat Unjuk Rasa Buruh
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik
Kementerian Perhubungan mengkritik sistem transportasi DKI Jakarta yang tidak konsisten dan gagal mengimbangi pertumbuhan ekonomi.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

"Perencanaannya tidak konsisten. Bukannya dikembangkan, malah stagnan," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroso Alimoeso saat diskusi "Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Jakarta, Rabu 20 Februari 2013.
Parkir Cuma Sebentar, Mobil Ini Ditagih Rp48 Juta di Tangerang


Ia menjelaskan pada era 1978-1980, masterplan transportasi Jakarta mulai menggunakan kereta api dari Jakarta Kota menuju Depok. Adanya jalur kereta api ini membuat bisnis di sekitar jalur rel berkembang.


Sayangnya, perkembangan pertumbuhan bisnis di sekitar jalur kereta api tersebut tidak seimbang dengan pertambahan jalur kereta api. Sedangkan, jalan raya mluai dipadati berbagai jenis transportasi.


Sebenarnya, pemerintah DKI Jakarta masih dapat mengembangkan jalur kereta api dengan membangun jalur kereta layang. Jalur ini, katanya, dapat meningkatkan jumlah perjalanan kereta api tanpa mengganggu jalur transportasi darat lainnya.


Selain itu, jalur kereta api dapat dihubungkan dengan moda transportasi lainnya seperti Trans Jakarta. Integrasi ini, katanya, dapat menekan waktu tempuh semakin efisien.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya