Menteri ESDM Minta Pertamina Ikut Kelola Blok Mahakam

Blok Mahakam
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum menentukan pihak yang akan mengelola Blok Mahakam selanjutnya setelah kontrak kerja sama dengan Total dan Inpex berakhir pada 2017. Pemerintah sedang mengkaji apakah kedua perusahaan itu akan memperpanjang kontraknya atau tidak.

"Belum saya putuskan siapa yang memegang kontrak," kata Menteri ESDM, Jero Wacik, saat ditemui di DPR-RI, Jakarta, Senin 18 Februari 2013.

Blok Mahakam yang berada di Kalimantan Timur ini, saat ini dikelola oleh perusahaan asing yaitu Total dan Inpex. Menurut Jero, Pertamina harus ikut serta dalam kepemilikan saham blok ini agar dapat turut mengelola sumber minyak itu.

"Tahun 2017 kontrak ini habis. Saya meminta Pertamina menghitung yang cermat. Masak kita tetap nol. Ini kepemilikan, lho. Saya minta Pertamina hitung, berapa dia mampu ikut share di situ," kata Jero.

Jero menjelaskan, Total yang merupakan perusahaan asal Prancis dan Inpex dari Jepang, dulu menemukan Blok Mahakam dan memiliki kontrak kelola 30 tahun, dari 1947-1997 dengan kepemilikan saham masing-masing 50 persen.

Lalu, kontrak diperpanjang lagi selama 20 tahun, yaitu untuk kurun 1997-2017, dengan porsi kepemilikan tetap sama. Selama ini, dari kontrak pengelolaan dua perusahaan itu di Blok Mahakam, menurut Jero, Indonesia mendapat hasil 70 persen dari hasil gas dan 85 persen dari minyak.

Pemerintah berharap Pertamina bisa menguasai minimal 40 persen kepemilikan saham Blok Mahakam.

Bursa Saham Asia Kompak Anjlok Imbas Ekskalasi Konflik Iran-Israel, BEI Buka Suara

"Kalau uangnya ada, 40 persen. Itu bagus. Kalau bisa sampai 51 persen juga bagus. Share-nya itu berasal dari Pertamina dan kawan-kawannya dalam negeri. Pertamina, pemda, dan swasta. Siapa yang mau ikut, ya, kami kerahkan pasukan," kata menteri asal Partai Demokrat itu. (art)

Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Bandara Dubai Beroperasi Kembali Setelah Banjir Bandang

Bandara utama Uni Emirat Arab (UAE) pada hari Kamis berjuang pulih usai hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024