Jawaban Kemenkeu Soal Karpet Rp530 Juta

Gedung kementerian Keuangan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Kementerian Keuangan mengungkapkan dana Rp14 miliar bukan hanya digunakan untuk merenovasi ruang rapat di kantor pusat saja,  melainkan di seluruh Indonesia. Anggaran terbesar digunakan untuk melengkapi seluruh kantor Kemenkeu dengan alat video conference sebesar Rp11,5 miliar.

Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Kiagus Ahmad Badaruddin, mengungkapan, dengan pengintegerasian komunikasi seluruh kantor Kementerian Keuangan tersebut, kinerjanya akan lebih efisien.  "Jadi beberapa eselon I yang belum punya kami pasang, lalu di daerah juga kami pasang," ujar Kiagus di kantornya, Jakarta, 28 Desember 2012.

Dia menambahkan, upaya ini diharapkan dapat menggurangi kegiatan perjalanan dinas Kemenkeu, sehingga anggarannya dapat dihemat untuk kegiatan lain yang lebih produktif. "Tidak bisa dihilangkan 100 persen, misalnya penandatanganan," katanya.

Terkait dengan laporan Forum Transparansi Untuk Anggaran  (Fitra) tentang pemborosan di institusinya, Kiagus mempertanyakan keakuratan data yang dimiliki lembaga tersebut. Dia menegaskan proses pengadaan barang yang dilakukan kementeriannya sudah sesuai prosedur yang berlaku.

Sebelumnya Fitra menilai proyek di kementerian yang dipimpin Agus Martowardojo itu merupakan tindakan menghambur-hamburkan uang negara.

Fitra merilis anggaran sebesar Rp14 miliar itu digunakan untuk membeli sejumlah barang luks, di antaranya keset dan karpet senilai Rp530 juta, karpet yang lain lagi senilai Rp1,98 miliar, dan pembelian peralatan video conference seharga sebesar Rp11,5 miliar.

"Gambaran itu memperlihatkan bahwa Kementerian Keuangan untuk tahun 2012 sangat boros, dan sangat senang menghambur-hamburkan uang kas negara tanpa berpikir untuk melakukan penghematan anggaran," kata Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Fitra, Uchok Sky Khadafi.

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024