Sisi Lain Botox dan Filler

Ilustrasi kulit wajah sehat.
Sumber :

VIVAlife –  Perawatan kecantikan menjadi konsumsi wajib wanita masa kini. Untuk mendapatkan kulit kenyal, kencang dan awet muda, mereka rela mengeluarkan kocek yang tak sedikit. Botox dan filler menjadi dua alternatif peremajaan yang banyak dipilih.  Tapi apa yang membedakan keduanya?

Teknik peremajaan ini sebenarnya sudah populer sejak tahun 1960an. Seiring perkembangan waktu, teknik atau metode ini semakin dikenal karena mekanisme kerja tanpa bedah yang dinilai cukup efisien.

Ketika memasuki usia 30an, garis-garis halus sudah mulai terlihat, meski samar. Kerutan pada wajah timbul karena penurunan kolagen, sehingga kulit kehilangan elastisitas. Di usia 40an, kulit mendapati musuh baru yaitu penipisan kulit.

Penurunan kadar air alami di wajah akan membuat kerutan semakin terlihat jelas. Pada kondisi inilah, para wanita pergi dokter kecantikan (non bedah) untuk melakukan perawatan peremajaan kulit.

"Sebagai treatment anti penuaan dini, botox dan filler banyak dicari karena bekerja sangat efektif dan efisien. Tak sedikit dokter kecantikan yang memadukan kedua treatment ini. Kalau filler untuk memperbaiki elastisitas kulit sedangkan botox lebih mengarah pada otot," jelas ahli estetika non bedah, dr. Olivia Ong kepada VIVAlife.

Oleh karena itu, saat usia semakin lanjut penuaan kulit terjadi pada lapisan kulit luar terlebih dahulu, menyusul otot-otot wajah yang mulai mengendur dan berujung pada kulit yang kehilangan elastisitasnya. Sebelum dikembalikan elastisitasnya,  dokter kecantikan melakukan botox terlebih dahulu. Kemudian penginjeksian fille, dengan menambahkan isi (asam hyaluronic dan kolagen) pada bagian wajah tertentu.

Selain menggunakan material yang berbeda, kedua teknik injeksi ini juga memiliki kadar injeksi material yang berbeda bagi setiap pasien. Tak hanya itu, karena merupakan metode peremajaan kulit non bedah, hasilnya pun dapat terlihat dalam waktu singkat.

"Kalau filler hasilnya akan langsung terlihat sedangkan filler harus menunggu tiga hari terlebih dahulu hingga kerutan memudar. Daya tahan filler dan botox rata-rata dapat bertahan sesuai dengan usia. Semakin muda (usia) masanya akan lebih lama, mulai dari enam hingga 10 bulan," tambahnya.

Selain itu, botox juga mampu meniruskan beberapa area wajah serta mengendurkan otot-otot yang besar, seperti pipi

Penyerang AC Milan Rafael Leao Bisa Dapat Ballon d'Or
Nyamuk aedes aegypti.

Kasus DBD Melonjak Tajam di Jakarta, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya

Dinas Kesehatan saat ini turun tangan untuk mengatasi persoalan kasus DBD di Jakarta, dengan menyosialisasikan para warga untuk melakukan gerakan 3M.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024