- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews - Orangtua terduga teroris Toni Anggara Putra mengaku tak tahu anaknya ditangkap Densus 88, Senin malam 10 Desember 2012. Tak ada surat pemberitahuan dari kepolisian soal penangkapan ini.
"Malah saya tahu kabar penangkapan Toni dari kalian (wartawan)," kata orangtua Toni, Narno saat ditemui di rumahnya di Jogosuran RT 04 RW 05, Serengan, Solo, Selasa, 11 Desember 2012.
Menurutnya, Toni jarang pulang dan dia pun tak tahu keberadaan anaknya itu. "Kalau enggak salah, dia bantu-bantu temannya jualan apa gitu," imbuh Narno.
Diberitakan sebelumnya, Toni memang bekerja membantu terduga teroris lainnya, Ihsan, berjualan kebab di perempatan pabrik Konimex, Dukuh Ciptonegaran, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo. Ihsan sudah lebih dulu dicokok Densus.
"Toni itu kalau pulang ya cuma sebentar. Terakhir kali pulang sekitar dua minggu lalu. Ketika pulang, dia diberi uang oleh ibunya untuk uang jajan," katanya. Setelah itu sudah tidak ada komunikasi lagi.
Apalagi, Narno mengaku tidak bisa mengoperasikan telepon genggam."Jadi, komunikasi ya kalau dia pas pulang saja," tuturnya. (umi)