Gadis 14 Tahun Penentang Taliban Bangun dari Koma

Malala Yousufzai, blogger Pakistan yang ditembak Taliban
Sumber :
  • REUTERS/Mohammad Muzamil

VIVAnews -- Usianya baru 14 tahun, namun gadis belia itu sudah dianggap ancaman yang menentang kekuasaan militan Taliban yang melarang perempuan mengenyam pendidikan. Padahal, Malala Yousafzai, nama bocah itu, hanya ingin sekolah dan mengejar cita-cita menjadi dokter. Akhirnya, pada Rabu 10 Oktober 2012, para ekstrimis bertindak, menembak kepala dan lehernya.

Sepuluh hari kemudian, dengan memar di wajah dan boneka teddy bear di tangannya, gadis kecil itu akhirnya bangun dari koma di rumah sakitĀ  Queen Elizabeth, Inggris. Pertanyaan pertama yang terlontar adalah, "Di negara mana aku sekarang?"

Para dokter mengungkapkan kondisi Malala telah membaik, ia sudah bisa bernafas tanpa bantuan ventilator.

Pantesan Betah, Ternyata Ini Alasan Bunda Corla Pilih Tinggal di Jerman Daripada Indonesia

Ahli bedah yang mengeluarkan peluru mengatakan, pasiennya merespon perawatan dengan baik. Namun, direktur medis, Dr Dave Rosser mengatakan, "ia belum keluar dari 'belantara' bahaya."

Sebab, otak Malala masih lemah. Dokter bahkan belum mengetahui sejauh mana kerusakan terjadi pada organ vitalnya itu. Apalagi, juga diketahui ia mengalami infeksi pada tenggorokannya.

Dr Rosser mengatakan infeksi diduga dipicu jejak peluru yang menyerempet ke kepalanya. "Ia bisa menulis dengan baik, tapi karena prosedur tracheotomy (lubang pipa saluran pernapasan atas) gadis malang itu belum bisa bicara."

Dokter optimistis, kata-kata akan kembali terlontar dari bibir Malala dalam beberapa hari, setelah tabung itu dilepas.

"Salah satu rekan saya berbicara padanya dalam Bahasa Urdu, meski Malala mengerti Inggris. Ia mengisyaratkan rasa terimakasih atas dukungan banyak orang. Dan betapa berartinya itu baginya."

Dr Rosser menjelaskan, Malala sekarang membutuhkan masa istirahat dan penyembuhan yang panjang sebelum menjalani operasi rekonstruktif tengkorak, dalam beberapa minggu atau bulan. Tulang atau pelat platinum akan mengganti bagian tengkoraknya yang hancur ditembus peluru.

Air Kelapa Vs Air Lemon, Mana yang Lebih Banyak Manfaatnya untuk Tubuh?

Dijaga Ketat

Hasil pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) menunjukkan, peluru menyerempet bagian lateral otaknya. Namun bukan itu masalah utamanya, kerusakan terbesar justru disebabkan oleh gelombang kejut. Namun apakah ada memori yang hilang dari otak Malala, dokter menyebut masih terlalu dini untuk memastikannya.

Serahkan Kesimpulan Hari Ini, Yusril Yakin MK Tolak Gugatan Kubu Anies dan Ganjar

Juru bicara rumah sakit mengungkap, Malala sendirian di Inggris, tak ditemani orang tua dan keluarganya yang masih berada di Pakistan.

Malala kini menerima perawatan selama 24 jam oleh tim dokter yang bekerja sama dengan Birmingham Children's Hospital. Rumah sakit tempatnya dirawat dijaga ketat dari potensi serangan. Sementara para pendukungnya berdiri di jalanan depan rumah sakit, menyalakan lilin serta membawa spanduk bertuliskan "I am Malala", "Saya adalah Malala". Bentuk dukungan dan doa untuk gadis cilik pemberani itu.

Sumber: Daily Mail

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan di Command Center Cikampek

Korban Tewas Mudik Lebaran 2024 Berkurang dari Tahun Lalu, Jumlahnya 429 Orang

Angka kecelakaan pada masa mudik Lebaran 2024, disebut mengalami penurunan ketimbang tahun lalu. Penurunannya sekitar 13 persen.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024