Dokter Spesialis Perang Tangani Blogger Korban Taliban

Malala Yousufzai, blogger Pakistan yang ditembak Taliban
Sumber :
  • REUTERS/Mohammad Muzamil

VIVAnews - Seorang blogger remaja di Pakistan, Malala Yousufzai, ditembak di kepala akibat menentang Taliban secara terang-terangan melalui tulisannya. Saat ini, Malala masih menerima perawatan secara khusus di Inggris.

Mengutip laman BBC, peluru yang bersarang di kepala gadis berusia 14 tahun ini telah berhasil dipindahkan dari tengkoraknya pekan lalu. Malala pun disebut memiliki kesempatan besar untuk segera pulih setelah mendapat perawatan intensif.

"Sangat jelas ini sulit di setiap level (perawatan), tapi minimal tidak untuk dia. Kami tidak akan menempatkannya seperti ini jika tidak ada harapan untuk pemulihan," kata Direktur Medis Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham, Dr David Rosser, dikutip dari laman BBC.

Dr Rosser kemudian mengatakan, para spesialis di rumah sakit itu "berada dalam posisi yang baik dalam menangani Malala." Menurut Rosser, para dokter itu memiliki pengalaman 10 tahun dalam menangani korban perang militer Inggris Raya.

"Kondisi Malala setidaknya sama seperti korban perang dalam sudut pandang fisiologi," ujar Rosser.

Sebelum dibawa ke Inggris, Malala sempat menjalani operasi di Peshawar, Pakistan. Peluru yang masuk ke dalam tengkorak dan mendekati saraf tulang belakang (spinal cord) Malala pun berhasil dikeluarkan. Karena kondisinya makin kritis, Malala kemudian diterbangkan ke Inggris.

Pemerintah Pakistan sebenarnya meminta agar Malala mendapat perawatan di negaranya. Tapi, sejumlah dokter merekomendasikan Malala agar dia dibawa ke Inggris. "Yang memiliki kemampuan untuk menyediakan perawatan terintegrasi kepada anak-anak yang terluka parah," demikian pernyataan yang diumumkan oleh pihak militer.

Usaha pembunuhan terhadap Malala yang meminta persamaan derajat dalam pendidikan bagi perempuan di blognya, memicu kemarahan terhadap Taliban. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rehman Malik, kemudian menawarkan hadiah sebesar US$1 juta kepada orang yang bisa menangkap juru bicara Taliban di Pakistan, Ehsanullah Ehsan. (art)

Angger Dimas Ungkap Alasan Sang Ibunda Dimakamkan Dekat Makam Dante
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Pastikan Tak Ada Deadlock Putuskan Perkara Sengketa Pilpres

Mahkamah Konstitusi (MK) memastikan tak ada deadlock dalam pengambilan keputusan sengketa Perselisihan Pemilihan Umum (PHPU).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024