Hotel Bintang Nol, Satu-satunya di Dunia

VIVAlife - Hotel bintang lima itu biasa. Bagaimana dengan hotel bintang nol? Ternyata hotel tanpa bintang ini bukan berarti menyeramkan atau jelek, namun hotel ini berbeda dengan hotel-hotel lainnya.

Terletak diantara pegunungan di Swiss, Null Stern Hotel adalah usaha yang digagas oleh sepasang seniman kakak beradik, Frank dan Patrik Riklin. Hotel yang merupakan satu-satunya hotel bintang nol di dunia ini, menawarkan pengalaman bermalam di bawah tanah yaitu di bunker yang dulu digunakan pada masa Perang Dingin.

Pastinya, pengunjung hotel ini tidak dapat menikmati pemandangan apapun karena tidak memiliki jendela. Dan mereka juga harus berbagi kamar mandi.

Hotel yang memiliki tagline, "The only star is you," ini adalah tempat menginap termurah bagi para backpacker. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 7€ per orang semalam atau sekitar Rp85.000.

Struktur beton yang besar dilengkapi pintu dengan tebal dua kaki, didesain untuk melindungi bunker tersebut dari ledakan yang disebabkan oleh bahan kimia atau nuklir.

Saat masa perang dingin, bunker ini memiliki kapasitas menampung sebanyak 200 orang. Namun setelah diubah menjadi hotel, tempat ini hanya dapat menampung 28 orang di dua kamar besar, bekas penyimpanan nuklir yang terletak jauh di bawah tanah.

Tapi, menginap di hotel murah, bukan berarti minim fasilitas. Tenang, hotel ini menyediakan penutup telinga, sandal, dan botol air panas.

Dalam wawancara dengan The Guardian, Patrik Riklin, berbagi filosofi pembuatan hotel ini. "Kami ingin menciptakan ruang yang kontras, seperti gula dan ikan. Mereka adalah dua hal yang secara alamiah tidak bisa bersama, tetapi ketika disatukan akan membuat orang berpikir, untuk hal baik atau buruk. Itulah cara kami melihat Stern Null. Kami mempertahankan struktur internal bunker penampungan ini secara utuh, kemudian kami menambahkan kehangatan tempat tidur antik dan mebel. Bagi kami, ini merupakan seni instalasi sebelum tempat ini menjadi sebuah hotel, tempat di mana orang dapat berpikir kembali tentang lingkungan mereka".

Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan hemat ke Swiss, Anda bisa menginap di hotel bawah tanah ini.

Halaman Selanjutnya

Dalam wawancara dengan The Guardian, Patrik Riklin, berbagi filosofi pembuatan hotel ini. "Kami ingin menciptakan ruang yang kontras, seperti gula dan ikan. Mereka adalah dua hal yang secara alamiah tidak bisa bersama, tetapi ketika disatukan akan membuat orang berpikir, untuk hal baik atau buruk. Itulah cara kami melihat Stern Null. Kami mempertahankan struktur internal bunker penampungan ini secara utuh, kemudian kami menambahkan kehangatan tempat tidur antik dan mebel. Bagi kami, ini merupakan seni instalasi sebelum tempat ini menjadi sebuah hotel, tempat di mana orang dapat berpikir kembali tentang lingkungan mereka".