- VIVAnews/ Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan selain polisi, ada tiga orang wartawan yang terkena cairan zat kimia yang diduga air keras, ketika sedang meliput aksi demonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat.
"Selain anggota kami, ada wartawan juga dari perwakilan kantor berita Prancis, tapi dia orang Indonesia yang terkena siraman cairan kimia," ujar Rikwanto kepada VIVAnews.com, Sabtu 31 Maret 2012.
Rikwanto mengatakan, hingga saat ini masih mencari siapa demonstran yang menggunakan cairan berbahaya ketika melakukan aksi unjuk rasa itu. "Ini sedang kami cari, siapa orangnya," kata Rikwanto.
Ia juga mengatakan, kalau penggunaan cairan kimia adalah modus baru yang digunakan oleh massa ketika sedang melakukan aksi unjuk rasa. "Ini tren baru, akan kami cari siapa yang menggunakan cairan berbahaya ini," ujar Rikwanto.
Untuk mengantisipasi adanya penggunaan cairan berbahaya dalam aksi unjuk rasa, ia mengatakan, ke depan akan lebih memperketat razia bagi peserta aksi unjuk rasa. "Ya, selama ini kan telah kami lakukan sweeping, tapi kan tidak semua yang di-sweeping. Bisa saja ada penyusup yang tiba-tiba datang. Maka itu ke depan akan kami perketat," katanya. (art)
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
