Road Pricing Lebih Efektif Ketimbang 3 in 1

Macet
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Condro Kirono menilai sistem electronic road pricing (jalan berbayar elekronik/ERP) lebih efektif untuk mengurangi kemacetan di Jakarta dibanding sistem three in one.

Sebab, kata dia, sistem three in one masih dapat dihindari, misalnya dengan menggunakan jasa para joki yang biasa mangkal di jalur-jalur menjelang kawasan three in one. “Sehingga kemacetan lalu lintas tetap saja terjadi di jalan-jalan protokol,” kata Condro.

ERP merupakan sistem untuk menekan volume kendaraan dengan cara membebani retribusi kepada pemilik kendaraan pribadi. Dengan kata lain, agar pemilik kendaraan pribadi mau pindah ke angkutan umum. Sistem ini, sekarang sedang dalam pematangan di pemerintah pusat, terutama Rencana Peraturan Pemerintah-nya.

Condro menjelaskan bahwa Jalan Raya Sudirman dan Thamrin sudah memenuhi syarat untuk diberlakukan sistem ERP karena kedua jalur protokol ini sudah tersedia angkutan massal yang memadai, seperti bus Transjakarta koridor I.

Mengenai jumlah retribusi yang dikenakan kepada para pemilik kendaraan pribadi memang masih dibahas pemerintah. Tapi, Condro memperkirakan nilainya akan disesuaikan dengan volume kendaraan yang melintas di jalan yang diberlakukan ERP.

"Semakin banyak volume kendaraan, semakin mahal tarif ERP-nya. Namun jika volume kendaraan sedikit, tarifnya juga semakin murah,” kata Condro.

Condro menambahkan pemasukan dari retribusi ERP nanti akan dikelola pemerintah, yakni akan dititikberatkan untuk meningkatkan pelayanan transportasi massal, misalnya subway, MRT, dan busway.

"Tentunya ini akan menjadi entry gate untuk membangun transportasi massal yang layak, aman, dan nyaman. Sehingga mampu mengatasi kemacetan yang semakin parah," katanya.

Sistem ERP, kata Condro, hanyalah salah satu cara untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta yang kian parah. Tapi, pada intinya pengembangan transportasi massal, merupakan solusi utama.

"Untuk membangun transportasi massal tentunya diperlukan dana yang cukup besar, maka dari itu hasil pendapatan ERP bisa digunakan, ketimbang sistem three in one," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perhubungan Jakarta menunjukkan adanya peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang mencapai 1.117 per hari atau sekitar 9 persen per tahun. (wm)

Peningkatan itu tidak diimbangi dengan pertumbuhan luas jalan. Pertumbuhan jalan relatif tetap, yakni sekitar 0,01 persen per tahun. Maka, jika tidak segera ada pembenahan pola transportasi, pada 2014 Jakarta diperkirakan mengalami kemacetan total.

Momen Bersejarah, Al Quran Berbahasa Gayo Hadir Memperkuat Identitas dan Budaya Aceh
Koordinator Nasional Relawan Indonesia Bersatu Lisman Hasibuan

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya

Pilkada serentak 2024 yakni pemilihan gubernur, bupati dan wali kota sesuai jadwal akan digelar November 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024