Orang Tua Bilqis Jenguk Ramdan di Surabaya

Orangtua almarhum Bilqis, (berbatik) jenguk Yusuf Nur Rama Dani
Sumber :
  • Iwan Heriyanto | Surabaya Post

SURABAYA POST -- Tamu istimewa diterima keluarga bocah pasien atresia bilier (kerusakan hati) di RSUD dr Soetomo, Surabaya. Sang tamu adalah orangtua almarhum Bilqis Anindya Passa, Donny Adiansyah Passa-Dewi Farida.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Kedatangan penggagas Koin Cinta Bilqis yang terkumpul hingga Rp 2 miliar - meski gagal menyelamatkan anaknya yang menderita atresia bilier itu - atas fasilitas dari Surabaya Post.

Donny-Dewi mengunjungi ibunda Ramdan Aldiel Saputra (3,5 tahun), Sulistyowati, lebih dulu di Gedung Rawat Inap Utama (GRIU) Graha Amerta RSU dr Soetomo. Rasa haru terlihat di wajah Dewi Farida ketika menyalami Sulistyowati. 

Dengan menahan tangis, Farida mengucapkan selamat atas keberhasilan operasi transplantasi hati Ramdan dengan donor dari ibunya. "Selamat ya Bu atas operasinya, semoga Ramdan dan ibu bisa sehat kembali," kata Farida sembari memeluk Sulistyowati.

Airmata Farida menetes ketika menyerahkan mainan Bilqis ke Sulistyowati. Mainan bongkar pasang yang ditempatkan di sebuah tas plastik itu diletakkan di tepi tempat tidur ibu Ramdan. ’’Ibu, ini ada sedikit mainan untuk Ramdan. Ini mainan yang belum sempat dipakai Bilqis, semoga bisa bermanfaat untuk Ramdan,’’ ujar Farida.

Selama mengunjungi Sulistyowati, Farida dan suaminya tidak henti-hentinya memberikan dukungan doa untuk Ramdan dan ibunya. Farida minta agar Sulistyowati dan suaminya, Bambang Sundoro Winarto, tetap tabah dan sabar menunggu masa kritis Ramdan lewat.

Dari kamar ibu Ramdan, Farida dan Donny bergeser mengunjungi pasien atresia bilier lainnya di Instalasi Rawat Inap (Irna) Anak RSU dr Soetomo. Salah satunya Yusuf Nur Rama Dani (bocah 7 bulan), pasien atresia bilier asal Banyu Urip Gang IV Surabaya.

Kepada Rama, Farida kembali menyerahkan hadiah berupa boneka. Sama seperti mainan yang diberikan untuk Ramdan, boneka itu merupakan mainan yang dulunya belum sempat dipakai Bilqis.

Kepada kedua orangtua Nur Rama, Farida dan Donny kembali memberikan dukungan moral. Mereka minta agar kedua orangtua Nur Rama sabar dan tabah dalam merawat anaknya "Sabar ya Pak," kata Farida.

Selain kepada orangtua Nur Rama, Farida juga minta kepada seluruh orangtua anak penderita atresia bilier untuk sabar dalam merawat anaknya.

Sebelumnya, orangtua Nur Rama menyatakan siap mendonorkan hati untuk anaknya. Mereka menginginkan anaknya bisa menjalani cangkok hati seperti Ramdan.

Rudi Hartono, ayah Nur Rama, mengaku iri melihat keberhasilan operasi Ramdan oleh tim dokter RSU dr Soetomo sejak Sabtu 24 April 2010 lalu. Rudi berharap anaknya juga bisa menjalani cangkok hati. Ia dan istrinya siap menjadi donor jika kondisinya memang bagus.

Hanya saja, Rudi mengaku terganjal biaya. Apalagi biaya operasi cangkok hati mencapai miliaran rupiah. "Untuk hidup sehari-hari saja kurang, apalagi untuk biaya operasi," ujar Rudi.

Selama ini, Nur Rama yang beralamat di Banyu Urip Gang IV Surabaya itu berobat menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dari Pemkot Surabaya. Ada beberapa obat yang tidak ditanggung Jamkesda dan harus dibeli sendiri oleh Rudi.

Menurut Kepala Divisi Hepatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair-RSU dr Soetomo, dr Sjamsul Arief SpA(K) MARS, Nur Rama adalah bayi atresia bilier yang masuk kelompok 80 persen atau memiliki harapan hidup tipis. Beda dengan Ramdan yang masuk kelompok 20 persen yang memiliki harapan hidup lebih besar.

Sejauh ini, dokter RSUD dr Soetomo terus berusaha mempertahankan kualitas hidup Nur Rama. Tapi biasanya pasien seperti Nur Rama tidak mampu bertahan lama.

"Kami tak ingin mendahului takdir, tapi kami tetap mengupayakan yang terbaik dengan menjaga kondisi Nur Rama  agar tetap stabil," ujar Sjamsul pertengahan April lalu.

Saat berusia 3,5 bulan, Nur Rama pernah menjalani operasi Kasai agar cairan empedunya bisa keluar dari hati. Langkah ini dilakukan agar hati tidak mengeras atau mengalami sirosis akibat tidak bisa keluarnya cairan empedu ke usus 12 jari.

Hanya saja, kondisi Nur Rama tak kunjung membaik setelah menjalani operasi Kasai. Tubuh bayi berusia 7 bulan ini terlihat sangat kuning dengan perut membesar. Bahkan sejak kecil hingga saat ini kotoran yang dikeluarkan berwarna putih.

Laporan: Renny Mardiningsih

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun
ilustrasi kelopak mata

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Pakai lensa kontak dapat memberikan kenyamanan bagi para pengguna seperti lebih ringan dan jarak pandang lebih luas.  Namun pemilihan lensa kontak yang salah bisa iritasi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024